Minggu, 07 Oktober 2012

Sarbanes-Oxley

Sarbanes-Oxley of 2002 adalah nama lain dari undang-undangreformasi perlindungan investor (The Public Company Accounting Reformand Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani pada 30 Juli2002. Akta ini diberi nama berdasarkan orang yang mengusulkannya:Senator Paul Sarbanes dari Maryland dan Representatif Michael Oxley dariOhio, dan kadang disingkat menjadi SOx atau Sarbox atau SOA. Undang-undang ini disetujui olehDewandengan suara 423-3 dan olehSenat dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi hukum oleh PresidenGeorge W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons Kongres AmerikaSerikat terhadap berbagai skandal akuntansi pada beberapa korporasibesar seperti: Enron, WorldCom (MCI), Tyco International,Adelphia, Xerox, danPeregrine Systems; yang juga melibatkan KAP yang termasuk dalam“the big five” seperti Arthur Andersen. Para pucuk pimpinan dan akuntanpublik tersebut melakukan rekayasa keuangan yang sangat merugikanpara pemegang saham.Skandal-skandal ini menyebabkan kerugianbilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya hargasahamperusahaan-perusahaan yang terpengaruh dan menimbulkan kepanikan luar biasa dikalangan dunia usaha, serta mengguncang kepercayaan masyarakatterhadappasar sahamnasional. Masyarakat memiliki sentimen negatif terhadap sistem penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan danmengangap kasus-kasus tersebut merupakan puncak dari kebobrokanperusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Kepercayaan publik sebagaisalah satu pilar mekanisme pasar modal telah rusak dan butuh usahakeras untuk memulihkannya kembali. Semua skandal ini merupakancontoh tragis bagaimana fraud schemes berdampak sangat burukterhadap pasar, stakeholders dan para pegawai. Belajar dari pengalaman itulah, para regulator Amerika Serikatmenyusun Sarbanes-Oxley Act untuk mencegah terulangnya kejadianserupa. Konggres berangapan bahwa skandal-skandal keuangan tersebut tidak bisa dilihat sebagai kasus, namun sebuah indikasi perlunya sebuahperaturan yang lebih ketat yang mengatur penyiapan dan pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan peraturan tersebut diharapkan kepercayaan publik bisa pulih lagi sehingga resesi keuangan yang terjadidi tahun 1929 tidak terjadi lagi. Tujuan utama Sarbox adalah meningkatkan kepercayaan publikterhadap implementasi prinsip pertanggungjawaban keuanganperusahaan publik (good corporate governance - GCG) bagi perusahaanyang telah go publik. Perundang-undangan ini menetapkan suatu standarbaru dan lebih baik bagi semuadewandan manajemenperusahaan publik sertakantor akuntan publik(KAP) walaupun tidak berlaku bagiperusahaan tertutup. Sarbox diharapkan akan meningkatkan standarakuntabilitas korporasi, transparansi dalam pelaporan keuangan,memperkecil kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untukmelakukan dan menyembunyikan fraud, serta membuat perhatian padatingkat sangat tinggi terhadap corporate governance. Dalam Sarbanex-Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan pembaharuantatakelola, yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyakmengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yangdicapai manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan,pembatasan kompensasi ekskutif dan pembentukan komite audit yangindependen. Perdebatan dan kontroversi mengenai untung rugi penerapanSarbox masih terus terjadi. Para pendukungnya merasa bahwa aturan inidiperlukan dan memegang peranan penting untuk mengembalikankepercayaan publik terhadap pasar modal nasional dengan antara lainmemperkuat pengawasan akuntansi perusahaan. Sementara parapenentangnya berkilah bahwa Sarbox tidak diperlukan dan campur tanganpemerintah dalam manajemen perusahaan menempatkan perusahaan-perusahaan AS pada kerugian kompetitif terhadap perusahaan asing.Manfaat Sarbox secara langsung berdampak positif dalam rangkaimplementasi GCG di perusahaan publik di berbagai belahan dunialainnya.