Sabtu, 24 April 2010

PROSES SOSIOLOGI & INTERAKSI SOSIOLOGI

PENGERTIAN PROSES SOSIAL

Pengetahuan tentang proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Memang tidak dapat disangka bahwa masyarakat mempunyai bentuk-bentuk strukturalnya seperti, kelompok-kelompok kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi, dan kekuasaan, tetapi semuanya itu mempunyai suatu derajat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola perilaku yang berbeda, tergantung dari masing-masing situasi yang di hadapi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamisnya di sebabkan karena para warganya mengadakan hubungan satu dengan lainnnya baik dalam bentuk orang-perorangan maupun kelompok sosial. Sebelum hubungan-hubungan tersebut mempunyai bentuk yang kongkret yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat di katakan bahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat di lihat apabila para indivudu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan system serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau dengan perkataan lain, proses social diartikan sebagai pengaruh timbal balik antar berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling bicara atau tidak salin menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan, yang di sebabkan oleh misalnya bau keringat, minyak wangi, suara berjalan, dan sebagainya.
Interaksi sosial sangat berguna untuk menelaah dan mempelajari banyak masalah di dalam masyarakat. Sebagai contoh di indonesia, dapat di bahas bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung antara berbagai suku bangsa, antara golongan-golongan yang disebut mayoritas dan minoritas, dan antara golongan terpelajar dengan golongan agama dan seterusnya. Interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima oleh pihak lain. Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari pada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Bentuk-bentuk interaksi sosial adalah kerja sama (coorperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict).
Tiga pendapat dari tiga tokoh.
• Gillin dan Gillin
Bentuk interaksi adalah;
1. proses asosiatif (akomodasi, asimilasi dan akulturasi);
2. proses yang disosiatif (persaingan, pertentangan)
• Kimball Young
Bentuk interaksi adalah;
1. oposisi (persaingan dan pertentangan);
2. kerja sama yang menghasilkan akomodasi
3. diferensiasi (tiap individu mempunyai hak dan kewajiban atas dasar perbedaan usia, dan pekerjaan)
• Tomatsu Shibutani

Bentuk interaksi adalah;
1. akomodasi dalam situasi rutin;
2. ekspresi pertemuan dan anjuran;
3. interaksi strategis dalam pertentangan;
4. pengembangan perilaku massa;
Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut.
1. Proses-proses yang Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama di sini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
b. Akomodasi (accomodation)
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang di gunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial.
2. Proses Disosiatif
a. Persaingan (competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu massa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian kotraversi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.
Bentuk-bentuk kontravensi:
1. Perbuatan penolakan, perlawanan, dan lain-lain
2. menyangkan pernyataan orang lain di muka umum
3. melakukan penghasutan
4. berkhianat
5. mengejutkan lawan, dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar