Persoalan sampah adalah persoalan siapa saja. Setiap orang, keluarga, kelompok masyarakat lainnya pasti menghasilkan sampah. Karena itu semua pihak bertanggung jawab dalam masalah sampah.
Begitu juga dengan kalangan dunia usaha yang telah banyak mengambil manfaat dan keuntungan dari bisnisnya. Para pelaku bisnis yang memproduksi suatu barang, tentu juga akan menghasilkan sampah yang tidak sedikit.
Data dari Kantor Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) meyebutkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan setiap kota di Indonesia rata-rata mencapai 200 ton setiap harinya. Ironisnya, kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola sampah ternyata masih sangat rendah. Melihat fakta ini kita tentu maklum dengan berbagai bencana yang melanda berbagai kota dari sampah-sampah yang menggunung tersebut.
Pada sisi lain, tidak sedikit pula tangan-tangan kreatif yang mampu menyulap sampah (barang bekas) menjadi produk bisnis yang sangat komersial. Diantaranya produk kerajinan kertas daur ulang, produk kerajinan cangkang telor yang memanfaatkan sampah dari kulit telor.
Dari problem sampah yang mengancam kelangsungan kehidupan bumi, kita dapat belajar banyak. Untuk menjadi pengusaha, tentunya tak boleh sekedar mengejar keuntungan semata. Sejak awal mejalankan bisnis, sudah semestinya kita bertanggung jawab terhadap sampah bisnis yang dihasilkan. Sumber bahan untuk bisnis ternyata berceceran dan terhampar di sekitar kita, termasuk barang-barang bekas yang terbuang. Sekarang tinggal kreatifitas, kemauan, dan niat kita dalam menjalankan bisnis tersebut.
Rabu, 19 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar